5 Agustus 2014

Lelaki Berambut Keperakan

Kopi yang tersuguh di atas meja tinggal separuh cangkir. Hangat dan aromanya sudah menguap bergabung dengan partikel lain di langit-langit rumah. Sebuah tangan yang telah berkeriput meraih gagang cangkir, mengangkatnya dan mendekatkan bibir cangkir pada bibir yang menghitam karena nikotin.  Sang pemilik tangan, seorang lelaki separuh baya berambut keperakan, meletakkan kembali cangkir itu dan meraih sebatang rokok yang menyala, melintang di atas asbak. Ia hirup asap rokok pelan-pelan. Semuanya ia lakukan dalam gerakan lambat. Bukan hanya karena badannya yang menua, tapi ia butuh beberapa waktu untuk menenangkan diri. Lelaki lain yang lebih...
baca selengkapnya