7 November 2013

"Permisi..."

Kaki-kaki saya sedang sibuk mengayuh pedal sepeda di daerah Klitren, menuju rumah, ketika lampu motor di belakang saya mengisyaratkan sang pengendara sedang berusaha mendekati saya. Mengurangi laju motornya dan lebih menepi. Tenang dulu, ini bukan berita kriminal apalagi cerita horor. Saya pikir, si pengendara adalah orang yang saya kenal yang mungkin hendak menyapa. Saya tengok, tak saya kenali wajahnya. “Pameran buku dimana?” tanya sang pengendara motor, tanpa basa-basi. Ia laki-laki muda yang dari logatnya saya perkirakan bukan orang Jogja. “Hah?” respon saya. Gelagapan juga tiba-tiba ada orang asing di jalan yang tanpa ba-bi-bu main tanya...
baca selengkapnya

5 November 2013

Satu Siang di Amersfoort

Perut saya yang keroncongan menggiring saya ke De Blauw Engel, Malaikat Biru. Satu restoran di pojok sebuah square di pusat Amersfoort. Tak perlu waktu lama bagi segelas Heineken dan setumpuk roti dengan keju dan ham tersaji di meja saya, di teras restoran. Tiga perempuan dan satu lelaki paruh baya serta dua perempuan muda duduk di sisi lain teras. Hampir semua pengunjung restoran memilih menyantap makan siangnya di luar. Meskipun angin di Belanda sedang kurang ramah, usaha keras matahari menyelinap dari balik awan dimanfaatkan betul oleh pengunjung restoran ini. Ini musim gugur pertama yang saya alami. Saya yang besar di negeri tropis...
baca selengkapnya